Pengkhotbah 5. "Lima Gulungan" ( Megilloth) lengkap pada Kodeks Leningrad (1008 Masehi ), dengan urutan: Rut, Kidung Agung, Pengkhotbah, Ratapan dan Ester. Pengkhotbah 5 (disingkat Pkh 5) adalah pasal kelima Kitab Pengkhotbah dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Secara tradisional diyakini digubah oleh raja Salomo, putra
Jangan Padamkan Api Cinta! Kidung Agung 8:5-7. Perikop ini mungkin satu-satunya bagian dari Kidung Agung yang secara eksplisit menggunakan nama TUHAN di dalam syairnya. Meski demikian, bukan berarti bagian lain dari Kidung Agung tidak dapat kita jadikan bahan permenungan yang membangun iman secara nyata kepada TUHAN.
1:16 --Lihatlah, tampan engkau, kekasihku, sungguh menarik; sungguh sejuk petiduran kita. 1:17 Dari kayu aras balok-balok rumah kita, dari kayu eru papan dinding-dinding kita. 2:1 Bunga mawar dari Saron aku, bunga bakung di lembah-lembah. 2:2 --Seperti bunga bakung di antara duri-duri, demikianlah manisku di antara gadis-gadis.
Kidung Agung 7 . 7:1 Nma 7:8 (7:9) eipa anabhsomai Ilustrasi Khotbah Ekspositori Gambar Resource Bacaan Alkitab Harian The Bible Project
Kidung Agung. 8 ”Seandainya kamu saudaraku, Yang menyusu di buah dada ibuku! Lalu jika di luar aku bertemu denganmu, akan kucium dirimu, +. Dan tidak akan ada yang menghinaku. 2 Aku akan menuntunmu; Aku akan membawamu ke rumah ibuku, +. Wanita yang mengajari aku.
[Kidung Agung 7:13] Sang isteri berkeinginan untuk memberikan kepada Yesus semua yang ia hasilkan. Hati kita memiliki “pelbagai buah yang lezat” baik yang “telah lama maupun baru saja dipetik,” dan semuanya itu disimpan bagi Kekasih kita.
Gadis Sulam : Kidung Agung 3:1-5. Di atas ranjangku pada malam hari kucari jantung hatiku. Kucari, tetapi tak kutemui dia. Aku hendak bangun dan berkeliling di kota; di jalan-jalan dan di lapangan-lapangan kucari dia, jantung hatiku. Kucari, tetapi tak kutemui dia. Aku ditemui peronda-peronda kota.
Isi_artikel: Dalam artikel pertama tentang Pengenalan Terhadap Kidung Agung (1) kita telah mempelajari bersama tentang keunikan Kidung Agung, Pengarang dan Tanggal Penulisan, Latar Belakang Sejarah Penulisan, Tujuan Penulisan dan Beberapa Macam Cara Penafsiran Kidung Agung. Cara penafsiran yang paling terkenal dan paling tua ialah tafsiranKidung Agung 8. 1 O, seandainya engkau saudaraku laki-laki, yang menyusu pada buah dada ibuku, akan kucium engkau bila kujumpai di luar, karena tak ada orang yang akan menghina aku! 2 Akan kubimbing engkau dan kubawa. ke rumah ibuku, supaya engkau mengajar aku. ssUs.