Cara Menggunakan Multimeter – Multimeter adalah alat yang berfungsi untuk mengukur Voltage Tegangan, Ampere Arus Listrik, dan Ohm Hambatan/resistansi dalam satu unit. Multimeter sering disebut juga dengan istilah Multitester atau AVOMeter singkatan dari Ampere Volt Ohm Meter. Terdapat 2 jenis Multimeter dalam menampilkan hasil pengukurannya yaitu Analog Multimeter AMM dan Digital Multimeter DMM. Sehubungan dengan tuntutan akan keakurasian nilai pengukuran dan kemudahan pemakaiannya serta didukung dengan harga yang semakin terjangkau, Digital Multimeter DMM menjadi lebih populer dan lebih banyak dipergunakan oleh para Teknisi Elektronika ataupun penghobi Elektronika. Dengan perkembangan teknologi, kini sebuah Multimeter atau Multitester tidak hanya dapat mengukur Ampere, Voltage dan Ohm atau disingkat dengan AVO, tetapi dapat juga mengukur Kapasitansi, Frekuensi dan Induksi dalam satu unit terutama pada Multimeter Digital. Beberapa kemampuan pengukuran Multimeter yang banyak terdapat di pasaran antara lain Voltage Tegangan AC dan DC satuan pengukuran Volt Current Arus Listrik satuan pengukuran Ampere Resistance Hambatan satuan pengukuran Ohm Capacitance Kapasitansi satuan pengukuran Farad Frequency Frekuensi satuan pengukuran Hertz Inductance Induktansi satuan pengukuran Henry Pengukuran atau Pengujian Dioda Pengukuran atau Pengujian Transistor Bagian-bagian penting Multimeter Multimeter atau multitester pada umumnya terdiri dari 3 bagian penting, diantanya adalah Display Saklar Selektor Probe Gambar dibawah ini adalah bentuk Multimeter Analog dan Multimeter Digital beserta bagian-bagian pentingnya. Cara Menggunakan Multimeter untuk Mengukur Tegangan, Arus listrik dan Resistansi Berikut ini cara menggunakan Multimeter untuk mengukur beberapa fungsi dasar Multimeter seperti Volt Meter mengukur tegangan, Ampere Meter mengukur Arus listrik dan Ohm Meter mengukur Resistansi atau Hambatan 1. Cara Mengukur Tegangan DC DC Voltage Atur Posisi Saklar Selektor ke DCV Pilihlah skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang akan diukur. Jika ingin mengukur 6 Volt, putar saklar selector ke 12 Volt khusus Analog Multimeter **Jika tidak mengetahui tingginya tegangan yang diukur, maka disarankan untuk memilih skala tegangan yang lebih tinggi untuk menghindari terjadi kerusakan pada multimeter. Hubungkan probe ke terminal tegangan yang akan diukur. Probe Merah pada terminal Positif + dan Probe Hitam ke terminal Negatif -. Hati-hati agar jangan sampai terbalik. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter. 2. Cara Mengukur Tegangan AC AC Voltage Atur Posisi Saklar Selektor ke ACV Pilih skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang akan diukur. Jika ingin mengukur 220 Volt, putar saklar selector ke 300 Volt khusus Analog Multimeter **Jika tidak mengetahui tingginya tegangan yang diukur, maka disarankan untuk memilih skala tegangan yang tertinggi untuk menghindari terjadi kerusakan pada multimeter. Hubungkan probe ke terminal tegangan yang akan diukur. Untuk Tegangan AC, tidak ada polaritas Negatif - dan Positif + Baca hasil pengukuran di Display Multimeter. 3. Cara Mengukur Arus Listrik Ampere Atur Posisi Saklar Selektor ke DCA Pilih skala sesuai dengan perkiraan arus yang akan diukur. Jika Arus yang akan diukur adalah 100mA maka putarlah saklar selector ke 300mA Jika Arus yang diukur melebihi skala yang dipilih, maka sekering fuse dalam Multimeter akan putus. Kita harus menggantinya sebelum kita dapat memakainya lagi. Putuskan Jalur catu daya power supply yang terhubung ke beban, Kemudian hubungkan probe Multimeter ke terminal Jalur yang kita putuskan tersebut. Probe Merah ke Output Tegangan Positif + dan Probe Hitam ke Input Tegangan + Beban ataupun Rangkaian yang akan kita ukur. Untuk lebih jelas, silakan lihat gambar berikut ini. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter 4. Cara Mengukur Resistor Ohm Atur Posisi Saklar Selektor ke Ohm Pilih skala sesuai dengan perkiraan Ohm yang akan diukur. Biasanya diawali ke tanda “X” yang artinya adalah “Kali”. khusus Multimeter Analog Hubungkan probe ke komponen Resistor, tidak ada polaritas, jadi boleh terbalik. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter. Khusus untuk Analog Multimeter, diperlukan pengalian dengan setting di langkah ke-2
Lakukanpengukuran dengan cara yang sama seperti cara mengukur transistor PNP menggunakan multimeter analog. Kaki Basis Transistor (B) yang awalnya terhubung dengan terminal merah/positif tukarlah dengan terminal hitam/negatif, serta hubungkan terminal merah/positif tadi pada kaki 1 atau 2 (kaki emitor dan kolektor yang sedang dicari).
May 19, 2016 Elektro, Elektronika, Listrik Senang bisa jumpa lagi sahabat BT. Hari ini OM BT ingin berbagi cara mudah mengukur Arus ampere dan Tegangan volt pakai Multimeter. Sebelumnya OM minta maaf karena satu dan lain hal OM BT baru bisa sempat mengisi kembali blog kesayangan kita ini. Nah, sebelum kita masuk pada urusan ukur mengukur ada baiknya kita perhatikan penjelasan berikut ini yang OM kutip dari Mr. Wikipedia Arus Bolak Balik AC Arus bolak-balik AC/alternating current adalah arus listrik di mana besarnya dan arahnya arus berubah-ubah secara bolak-balik. Berbeda dengan arus searah di mana arah arus yang mengalir tidak berubah-ubah dengan waktu. Bentuk gelombang dari listrik arus bolak-balik biasanya berbentuk gelombang sinusoida, karena ini yang memungkinkan pengaliran energi yang paling efisien. Namun dalam aplikasi-aplikasi spesifik yang lain, bentuk gelombang lain pun dapat digunakan, misalnya bentuk gelombang segitiga triangular wave atau bentuk gelombang segi empat square wave. Secara umum, listrik bolak-balik berarti penyaluran listrik dari sumbernya misalnya PLN ke kantor-kantor atau rumah-rumah penduduk. Namun ada pula contoh lain seperti sinyal-sinyal radio atau audio yang disalurkan melalui kabel, yang juga merupakan listrik arus bolak-balik. Di dalam aplikasi-aplikasi ini, tujuan utama yang paling penting adalah pengambilan informasi yang termodulasi atau terkode di dalam sinyal arus bolak-balik tersebut. Arus Searah DC Arus searah bahasa Inggris direct current atau DC adalah aliran elektron dari suatu titik yang energi potensialnya tinggi ke titik lain yang energi potensialnya lebih rendah. Sumber arus listrik searah biasanya adalah baterai termasuk aki dan Elemen Volta dan panel surya. Arus searah biasanya mengalir pada sebuah konduktor, walaupun mungkin saja arus searah mengalir pada semi-konduktor, isolator, dan ruang hampa udara Arus searah dulu dianggap sebagai arus positif yang mengalir dari ujung positif sumber arus listrik ke ujung negatifnya. Pengamatan-pengamatan yang lebih baru menemukan bahwa sebenarnya arus searah merupakan arus negatif elektron yang mengalir dari kutub negatif ke kutub positif. Aliran elektron ini menyebabkan terjadinya lubang-lubang bermuatan positif, yang “tampak” mengalir dari kutub positif ke kutub negatif. Cara Mengukur Arus Listrik Ampere Posisikan Saklar Selektor ke skala yang sesuai dengan perkiraan arus yang akan diukur. Jika Arus yang akan diukur adalah 200mA maka putarlah saklar selector ke 300mA Jika Arus yang diukur melebihi skala yang dipilih, maka sekering fuse dalam Multimeter akan putus. Kita harus menggantinya sebelum kita dapat memakainya Jalur catu daya power supply yang terhubung ke probe Multimeter ke terminal Jalur yang kita putuskan tersebut. Probe Merah ke Output Tegangan Positif + dan Probe Hitam ke Input Tegangan + Beban ataupun Rangkaian yang akan kita ukur. Untuk lebih jelas, silakan lihat gambar berikut hasil pengukuran di Display Multimeter. Cara Mengukur Tegangan DC DC Voltage Atur Posisi Saklar Selektor ke skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang akan diukur. Jika ingin mengukur 8 Volt, putar saklar selector ke 12 Volt khusus Analog Multimeter. **Jika tidak mengetahui tingginya tegangan yang diukur, maka disarankan untuk memilih skala tegangan yang lebih tinggi untuk menghindari terjadi kerusakan pada probe ke terminal tegangan yang akan diukur. Probe Merah pada terminal Positif + dan Probe Hitam ke terminal Negatif -. Hati-hati agar jangan sampai hasil pengukuran di Display Multimeter. Cara Mengukur Tegangan AC AC Voltage Atur Posisi Saklar Selektor ke skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang akan diukur. Jika ingin mengukur 220 Volt, putar saklar selector ke 300 Volt khusus Analog Multimeter. **Jika tidak mengetahui tingginya tegangan yang diukur, maka disarankan untuk memilih skala tegangan yang tertinggi untuk menghindari terjadi kerusakan pada probe ke terminal tegangan yang akan diukur. Untuk Tegangan AC, tidak ada polaritas Negatif - dan Positif +.Baca hasil pengukuran di Display Multimeter. Demikian postingan OM BT tentang cara mudah mengukur Arus ampere dan Tegangan volt menggunakan Multimeter. Semoga Bermanfaat! [ Check Also Resistansi Total Pada Resistor Hubungan Paralel Dear sahabat BT senang bisa jumpa lagi. Hari ini Om BT akan sharing tentang resistansi …CaraMengukur Hambatan (Resistansi) Kalibrasi terlebih dahulu AVO meter dengan cara posisikan selector pada area OHM (Ω), kemudian tempelkan kedua probe sehingga jarum bergerak ke arah kanan. Jika jarum tidak menunjuk ke angka 0 (Nol) maka putar sekrup kalibrasi menggunakan obeng hingga jarum ke angka 0. Setelah terkalibrasi dengan baik
Cara menggunakan multimeter analog sangat mudah untuk kamu para pemula. Multimeter analog merupakan salah satu alat untuk mengecek tegangan listrik mulai dari volt, ampere, serta ohm dalam satuan meter. Alat ini akan mempermudah kamu dalam melakukan pengukuran pada suatu listrik. Perlu menjadi perhatian bahwa multimeter dibagi menjadi dua jenis yaitu multimeter jenis analog dan juga jenis digital. Kedua perbedaan dari jenis tersebut bisa kamu lihat pada bentuk dan juga hasil pengukurannya. Pada model analog hasil pengukuran menggunakan jarum skala. Sedangkan pada hasil pengukuran multimeter digital dapat dilihat langsung pada layar digitalnya. Secara fisik sendiri, multimeter analog mempunyai ciri khusus yaitu jarum jam yang mempunyai batas antara angka dan juga hasil ukur. Sedangkan pada jenis yang dilain dirasi lebih mudah dan akurat. Multimeter analog banyak digunakan untuk kehidupan sehari-hari, contohnya seperti komputer dan juga servis TV. Jika melakukan berbagai pengukuran pada suatu tegangan, multimeter akan bergerak naik turun. Kelebihan yang ditampilkan bisa lebih simple dan mudah untuk dibaca. Namun, perlu menjadi perhatian bahwa akurasi pengukuran pada multimeter analog masih terbilang rendah, jadi pengukuran perlu membutuhkan ketelitian yang tinggi. Hal tersebut juga bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk menggunakan multimeter jenis apa. Untuk kamu para pemula tidak perlu khawatir karena cara menggunakan multimeter jenis analog tidak sesulit yang dibayangkan. Penggunaannya bisa dicoba oleh semua orang bahkan untuk pemula. Kamu hanya perlu menambah ketelitian, karena akurasi pada multimeternya sangat berpengaruh. Ketika ingin memulai suatu pengukuran, jarum harus menunjukkan angka nol ketika kedua penjoloknya dihubungkan. Lanjut dengan memutar penala mekanik, apabila jarum belum tepat di angka 0. Jadi, kamu harus benar-benar memastikan hal tersebut. Kemudian, putar saklar pemilih pada arah besaran yang akan diukur. Contohnya pada arah DC mA akan diukur menggunakan arus DC menuju arah AC V untuk dapat mengukur tegangan yang ada pada AC searah DC V dan mengukur tegangan DC. Saat akan mengukur sebuah resistor, saklar yang sudah dipilih bisa langsung diarahkan pada skala ohm. Jangan lupa untuk nolkan dulu dengan menggabungkan probe positif serta negative. Jika belum menunjukkan angka nol, kamu juga dapat mencocokkan dengan memutar ADJ ohmnya. Lanjut kemudian sambungkan penjolok warna merah ke arah positif serta penjolok pada bagian warna hitam ke arah negatif. Perlu menjadi perhatian, saat pengukuran besaran DC, jangan terbalik kutub positif dan negatif karena dapat berpengaruh pada alat ukurnya. Hal tersebut bisa menjadikan alat ukurnya rusak. Cara menggunakan multimeter analog diatas bisa dipahami dan langsung dipraktekkan untuk menggunakan multimeter tersebut. Jika masih bingung untuk menggunakannya, bisa melihat tutorial youtube video agar lebih memudahkan kamu untuk menggunakan alat tersebut. Bagian Multimeter Analog yang Wajib Diketahui Untuk kamu yang ingin memahami kelistrikan, khususnya pada multimeter analog, sangat wajib untuk memahami bagiannya agar tahu fungsi dan cara penggunaanya. Untuk multimeter analog sendiri kamu wajib teliti untuk cara penggunaanya agar pengukuran bisa sesuai dan tidak keluar dari pengukuran. Skala, berfungsi untuk pembacaan skala dalam meter. Jarum penunjuk meter atau biasa disebut Knife- edge pointer berfungsi sebagai salah satu penunjuk besar yang diukur. Sekrup penyetel dalam kedudukan jarum penunjuk atau zero adjust screw yang berfungsi agar dapat mengatur kedudukan suatu jarum penunjuk dengan cara memutar bagian sekrupnya ke kanan atau ke bagian kiri dengan menggunakan obeng bentuk pipih. Zero ohm Adjust knob atau tombol pengatur jarum dalam penunjuk pada kedudukan zero. Tombol ini memiliki fungsi untuk dapat mengatur jarum penunjuknya pada bagian posisi nol. Saklar pemilih atau range selector switch memiliki fungsi agar bisa memilih posisi pengukuran serta batas ukurannya. Multimeter sendiri biasanya terdiri dari empat posisi pengukuran yaitu posisi ohm yang berarti dalam bentuk meter, memiliki tiga batas ukur x1 x10 serta k1000. Posisi DCV atau volt DC yang berfungsi untuk voltmeter DC, posisi DcmA atau multimeter dengan fungsi sebagai miliamperemeter DC, kemudian ada lubang kutub + va terminal, fungsinya tempat masuknya test lead kutub, lubang kutub atau common terminal juga berfungsi sebagai tempat masuknya test lead. Kemudian ada saklar pemilih polaritas atau polarity selector switch yang berfungsi agar bisa memilih polaritas AC atau DC pada kotak meter. Perlu diperhatikan untuk penggunaan tombol pengatur jarum, kamu bisa memilih posisi ohm, test lead + test lead – lalu tombol pengatur kedudukan ke kanan atau kiri sehingga menunjukan kedudukan ohm. Hal tersebut bisa dilakukan dengan langsung melihat tombol pengatur jarumnya. Fungsi Multimeter Analog yang Wajib Diketahui Terdapat beberapa fungsi multimeter yang harus diketahui. Hal tersebut bisa menjadi acuan untuk kamu para pemula yang ingin membeli alat tersebut. Apalagi jika kamu anak kuliah jurusan listrik, pasti sangat membutuhkan hal tersebut. Hal ini bisa dijadikan bahan acuan. Mengukur Tegangan Listrik Fungsi pertama adalah alat ukur tegangan listrik atau voltase yang dihasilkan oleh komponen listrik. Batas maksimum pada pengukuran tersebut bisa digunakan sebagai suatu batasan agar saat proses pengukuran suatu komponen, nilai pada tegangannya tidak melebihi batas kemampuan pada batas ukur. Fungsi Hfe Perlu menjadi perhatian bahwa tidak semua multimeter mempunyai fungsi Hfe. Fungsi Hfe sendiri digunakan agar bisa mengetahui nilai dari penguat suatu transistor serta sebagai pengukur transistor yang memiliki tipe PNP dan juga tipe NPN. Mengukur Frekuensi Sinyal Multimeter digunakan untuk suatu pengukuran frekuensi pada sinyal agar bisa mendapatkan nilai frekuensi yang tepat dari segi sinyal yang dikirimkan oleh sebuah komponen elektronik. Kamu bisa mencobanya pada alat elektronik seperti tv atau handphone yang digunakan. Mengukur Nilai Kapasitansi Multimeter juga mempunyai suatu kemampuan untuk mengukur suatu nilai kapasitansi pada sebuah kapasitor. Sama hal dengan fungsi lainnya, agar dapat mengukur nilai kapasitansi terdapat nilai batas maksimum. Oleh sebab itu, pastikan kapasitor yang diukur tidak melewati batas pengukurannya. Mengukur Hambatan Listrik Pada sebuah listrik tentu saja sering terjadi hambatan yang disebabkan oleh kabelnya atau faktor lainnya. Multimeter mampu untuk mengukur suatu resistansi melalui hambatan dari suatu resistor. Multimeter juga mempunyai batas ukur untuk mengukur sebuah hambatan. Mengukur Arus Listrik Arus listrik dan tegangan listrik mempunyai perbedaan pengertian yang berbeda. Hal tersebut juga wajib untuk kamu pahami. Perhatikan terlebih dahulu tipe arus yang akan dilakukan pengukuran. Alat ukur multimeter mempunyai dunia jenis arus listrik DC dan AC. Beberapa cara menggunakan multimeter analog bisa dipahami. Namun, kamu juga perlu untuk memahami fungsi serta bagiannya, agar tidak keliru dalam penggunaannya, dan agar alat yang digunakan tidak mudah rusak supaya bisa digunakan dalam jangka waktu lama.
MengukurTegangan AC Menggunakan Multimeter. Untuk mengukur Tegangan Arus Bolak Balik (ACV) posisi kabel probe boleh bolak balik, karena pada ACV setiap detik terjadi 50 x perubahan kutub positip menjadi Jikaingin mengukur aliran arus listrik, daya listrik, dan tegangan listrik dalam satu alat ukur, kita dapat menggunakan Multimeter, baik multimeter tipe digital maupun multimeter tipe analog. Dibandingkan dengan multimeter tipe analog, multimeter tipe digital memiliki keakuratan yang jauh lebih baik. Alat Ukur Tegangan Listrik Analog dan Digital Berikutadalah cara pengukuran dioda menggunakan multimeter analog dan digital. Cara mengukur dioda menggunakan multimeter analog: 1) Setting multimeter ke Ohm meter (mengukur hambatan) dan atur pada skala x100 atau x1k Ohm. 2) Hubungkan probe merah ke kaki katoda. 3) Hubungkan probe hitam ke kaki anoda. 4) Amati dan baca hasil pengukurannya. LFpkgw.